πΎπΎπΎπΎπΎπΎ
*Eco Farming Nutrisi Tanaman Plus Restorasi KesuburanTanah solusi Menuju Pertanian Sehat dan Ramah Lingkungan*
_H. MA'MUNIR, SP. Alumni IPB A28 (Program Studi Tanaman Pangan, Departemen Agronomi, Fakultas Pertanian IPB)_
*Eco Farming* adalah pupuk atau nutrisi berbahan organik super aktif yang sudah mengandung unsur hara lengkap sesuai kebutuhan tanaman juga dilengkapi dengan bakteri positif yang akan menjadi biokatalisator dalam proses memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia dalam rangka mengembalikan kesuburan tanah.
*Eco Farming* dapat menekan kebutuhan pupuk lainnya sampai 25%, bahkan 0% sehingga bisa menjadi alternatif pengembangan produksi pertanian sehat ramah lingkungan menjadi lebih praktis, efektif, efisien dan ekonomis (menghemat biaya pemupukan).
*Eco Farming* memiliki 2 (dua) sasaran utama yaitu :
1. Memperbaiki struktur dan tekstur (fisik tanah), biologi dan kimia tanah sehingga lahan menjadi sehat dan subur sebagai media tumbuh bagi tanaman.
2. Menyediakan nutrisi atau unsur hara tanaman lengkap sehingga tanaman akan tumbuh normal dan sehat serta akan menghasilkan produksi panen optimal bahkan maksimal (minimal 6 kali/musim sesuai siklus hidupnya).
Manfaat utama *Eco Farming* menjadikan tanah subur kembali sebagai media tumbuh dan tanaman yang tumbuh berkembang diatasnya akan normal dan sehat. Manfaat lainnya adalah :
1. Meningkatkan unsur hara tanah
2. Mencegah gangguan hama tanaman
3. Mempercepat masa panen
4. Meningkatkan kuantitas hasil panen secara bertahap.
5. Meningkatkan kualitas hasil panen
6. Meringankan biaya produksi
Formulasi Aplikasi *Eco Farming* untuk tanaman padi sawah luasan lahan 1 hektar
A. 1 tube dilarutkan dengan 1 liter air maksimal 15 menit sebelum aplikasi semprot. Semakin lama dilarutkan semakin baik.
B. Dosis standar 10 liter per hektar dibagi dua:
I. 6 liter untuk aplikasi semprot di lahan maksimal 5 hari sebelum tanam.
Untuk memudahkan apabila luasan 1 ha biasanya 10 kali semprot, maka 6 liter dibagi ke dalam 10 botol plastik bekas air mineral sehingga dosis yang didapat 600 ml per sekali semprot.
II. 4 liter untuk aplikasi semprot 4 tahapan, yaitu:
a. Apabila 1 ha biasanya 10 kali semprot, maka 1 liter di bagi ke dalam 10 gelas plastik bekas air mineral sehingga didapat dosis 100 ml per sekali semprot pada saat umur 14 hari setelah tanam,
b. Apabila 1 ha biasanya 12 kali semprot, maka 1 liter di bagi ke dalam 12 gelas plastik bekas air mineral sehingga didapat dosis 83,3 ml per sekali semprot pada saat umur 28 hari setelah tanam,
c. Apabila 1 ha biasanya 12 kali semprot, maka 1 liter di bagi ke dalam 12 gelas plastik bekas air mineral sehingga didapat dosis 83,3 ml per sekali semprot pada saat umur 42 hari setelah tanam,
d. Apabila 1 ha biasanya 12 kali semprot, maka 1 liter di bagi ke dalam 12 gelas plastik bekas air mineral sehingga didapat dosis 83,3 ml per sekali semprot pada saat umur 56 hari setelah tanam,
C. Aplikasi penyemprotan sebaiknya tidak dicampur dengan pestisida atau zpt lainnya dan alat semprot (hand sprayer) dicuci dengan air hangat sebelum digunakan untuk pupuk eco farming (tidak berlaku bila hand sprayer khusus)
D. Waktu penyemprotan sebaiknya dilakukan pagi sebelum jam 10 pagi atau setelah jam 4 sore.
E. Jumlah aplikasi semprot per luasan lahan akan berpengaruh pada dosis yg tepat dan akan berpengaruh pada produksi tanaman.
Semoga Bermanfaat dan Menjadi Solusi bagi Petani.
_Selamatkan Tulang Punggung Negara_ π
*Pertanian Yes* πͺ
________________________